#Artikel #Sosial

Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Tonggak Perjuangan Islam

Prof Din Syamsuddin berpendapat, gerakan mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran haruslah menjadi tonggak utama perjuangan masyarakat Islam menuju khairu ummah. Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode itu (2005-2010 dan 2010-2015) mengingatkan, umat yang tidak berani melakukan gerakan ini akan menjadi musibah bagi kemanusiaan tanpa kecuali dan doa kita tidak akan dikabulkan Allah swt.

Dalam konteks kebangsaan dan pembangunan demokrasi, Din mencontohkan pentingnya kembali membuka amandemen UUD 1945, khususnya tentang mekanisme pemilihan kepemimpinan nasional. Sila keempat yang di dalamnya ada kata rakyat, hikmat, musyawarah, dan perwakilan dinilai sebagai konsep yang sangat islami. “Kita tidak usah lagi bicara tentang konsep  penegakan khilafah dan syariah dalam bentuk negara. Ini sudah konsep islami yang bisa kita anggap sebagai ahlul halli wal aqdi,” jelasnya.

Pernyataan Ketua PR Muhammdiyah Pondok Labu Jakarta Selatan ini muncul dilandasi keprihatinan maraknya tradisi politik uang dalam setiap kontestasi  politik seperti Pemilu 2019 lalu. Diuraikan,  kalau pemilihan didasarkan kepada one person one vote (satu orang satu suara) itu jelas menyalahi kualitas demokrasi dan merupakan degradasi kemanusiaan karena menyangkut tingkat kualitas pemilih yang tidak sama. “Kalau pun masih ada suap menyuap, sebarannya juga terbatas di gedung DPR atau MPR. Bukan seperti sekarang sangat massif dan tidak terkontrol,” imbuhnya.

Maraknya politik uang atau the power of money, Din meambahkan,  merupakan demoralisasi masyarakat dan meruntuhkan dakwah Islam. Bahkan, dalam pengamatannya warga Muhammadiyah telah  terpengaruh dengan budaya merusak itu. “Pada akhirnya, jika yang terjadi kemudian adalah berbagai kecurangan dan kedzaliman,  yang menang (Pemilu) tidak berpihak kepada izzul Islam wal muslimin, sedangkan kita tidak melakukan amar ma’ruf nahyi munkar,  maka lengkaplah sudah kehancuran bangsa ini.”

Jika khairu ummah merupakan konsepsi teologis yang semua muslim wajib berjuang mewujudkannya, bagaimana dengan gerakan Muhammadiyah yang selama ini juga sibuk membangun amal usaha di berbagai sektor kehidupan itu. Dari sini  menarik untuk dikaji kembali relevansi  dan konvergensi konsepsi  khairu ummah dan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dalam rumusan tujuan Muhammadiyah. Setidaknya dalam pandangan ini menemukan kesamaan substansinya. MTN

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *