Hadiah Surga Bagi yang Berpuasa
–
Oleh: Uril Bahruddin
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُه
اللهُ أكْبَرْ 3× اللهُ أكْبَرْ 3× اللهُ أكْبَرْ ×3
اللهُ أكْبَرْ كَبِيْرا وَالـحَمْدُ للهِ كثِيْرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلا.
الحمْدُ للهِ الذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرِ، ثُمَّ الذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْن. الحمْدُ للهِ الذِيْ سَخَّرَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ، وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ، كُلٌّ في فَلَكٍ يَسْبَحُوْن. الحمْدُ للهِ الذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ، لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْن. الحمْدُ للهِ الذِيْ جَعَلَ جَنَّاتِ الفِرْدَوْسِ نُزُلاً يَتَنَافَسُ فِيْهِ المتَنَافِسُوْن.
أَشْهَدُ أن لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، وَحْدَهُ لاَ شَريْكَ لَه، الملِكُ العَظِيْمُ الأَكْبَر، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الوَجْهِ الأَنْوَر، وَالجَبِيْنِ الأَزْهَر، الطَّاهِرُ الـمُطَهَّر. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَا أَقْبَلَ صُبْحٌ وَأَسْفَر، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرا، أَمَّا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَ الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ تَعَالى، فَقَدْ فَازَ المتَّقُوْن.
اللهُ أكْبَر، اللهُ أكْبَر، لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، وَاللهُ أكبَر، اللهُ أكْبَر وللهِ الحمْد
.
Jamaah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Alhamdulillah, pagi hari ini sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Allah swt, dengan cara mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil memuji Allah Yang Maha Besar, merayakan Idul Fitri. Dengan sepenuhnya menyadari bahwa manusia adalah makhluk Allah yang sangat terbatas kemampuan dan potensinya, namun mendapatkan kewenangan besar di alam semesta melebihi makhluk Allah yang lain. Ini adalah anugerah yang harus terus disyukuri.
Salawat salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah saw beserta keluarga dan sahabatnya yang mulia, serta siapa saja yang mengikuti jalan dakwahnya.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Hendaknya kita semua menyadari bahwa Idul Fitri yang penuh dengan keberkahan ini sengaja dibuat oleh Allah untuk seluruh kaum muslimin di seluruh belahan dunia, sebagai hari sukacita dan kesenangan, setelah melakukan kewajiban berpuasa sebulan lamanya, berlomba-lomba melaksanakan kebaikan di bulan Ramadan, dan itulah kegembiraan yang patut kita ungkapkan, sebagaimana firman Allah:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ﴾ )يونس
Artinya: “Katakanlah: Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS Yunus:58).
Hari Idul Fitri merupakan hari yang spesial yang dikhususkan oleh Allah buat umat Muhammad saw. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Anas ra., beliau menceritakan: saat Rasulullah saw. tiba di Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari yang mereka rayakan dengan bermain. Kemudian Rasulullah bertanya: “Dua hari apa ini?” mereka menjawab: “Kami sudah terbiasa bermain di kedua hari ini di masa jahiliyah”. Lalu Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari raya yang lebih baik dari pada keduanya yaitu hari Idul Fitri dan Idul Adha” (HR. Abu Dawud).
Hari ini adalah hari yang istimewa. Ternyata Allah swt telah membuat perlombaan selama bulan Ramadan, dan hasilnya diumumkan pada hari ini, hadiahnya dibagikan pada hari ini. Pada hari ini kaum muslimin yang bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan Ramadan akan bersukacita. Dalam perlombaan sudah barang tentu ada yang menang dan ada pula yang kalah. Kita berharap kepada Allah agar kita semua termasuk hamba-hamba Allah yang memenangkan perlombaan dan pada hari ini dan mendapatkan hadiah kemenangan.
اللهُ أكْبَر، اللهُ أكْبَر، لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، وَاللهُ أكبَر، اللهُ أكْبَر وللهِ الحمْد.
Jamaah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Hadiah atau penghargaan yang diberikan oleh Allah kepada kita, orang yang telah berpuasa pada hari ini adalah baru sebagian dari hadiah yang dijanjikan oleh Allah. Masih ada penghargaan yang dijanjikan oleh Allah di kemudian hari, yaitu berupa kebahagiaan ketika bertemu dengan Allah swt. Demikianlah firman Allah dalam hadis qudsi:
“لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ” (رواه مسلم)
“Orang yang berpuasa memiliki dua sukacita; dia bersukacita saat berbuka puasa dan saat bertemu Tuhannya kelak karena puasanya” (HR. Muslim).
Dalam kesempatan ini, kita dapat membayangkan, nanti di hari Kiamat, saat kita berdiri di hadapan Allah Tuhan Semesta Alam. Pada saat itu, masing-masing manusia akan menerima catatan amal perbuatan selama hidup di dunia, tidak ada yang lepas dari pantauan dan pencatatan dari Allah, sekecil apapun semuanya dicatat dan dipaparkan oleh Allah. Saat itu, meskipun manusia telah mendapatkan nilai dan penghargaan yang tinggi atas berbagai ibadah yang telah dilakukan di dunia, namun masih ada perasaan khawatir sebelum disandingkan dengan dosa-dosa yang dilakukan.
Bisa jadi akan impas bahkan sangat mungkin dosa-dosa manusia lebih banyak dari kebaiknya hingga total akhir tidak ada kebaikan sama sekali. Saat itu, tidak ada yang dapat memberi pertolongan untuk menyelamatkan manusia. Namun, dengan izin Allah, masih ada dua kebaikan yang akan menjadi syafaat atau penolong buat manusia, yaitu ibadah puasa dan bacaan A;-Qur’an.
Rasulullah saw bersabda:
“الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ، يَقُوْلُ الصِّيَامُ رَبّ إِنِّيْ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِيْ فِيْهِ، وَيَقُوْلُ الْقُرْآنُ رَبّ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِيْ فِيْهِ، فَيَشْفَعَانِ” (رواه أحمد)
“Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, ia telah menahan makan dan syahwatnya pada siang hari karena aku, izinkan aku memberi syafa’at kepadanya. Al-Qur’an berkata: Ia telah terjaga pada malam hari karena aku, izinkan aku memberi syafa’at kepadanya, maka puasa dan A;-Qur’an memberi syafa’at kepadanya” (HR. Ahmad).
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Berkat permohonan yang diajukan oleh ibadah puasa dan bacaan A;-Qur’an, ternyata Allah mengabulkannya. Manusia menjadi selamat dari siksa neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Sungguh hadiah yang istimewa yang diberikan oleh Allah buat orang yang berpuasa dan suka membaca A;-Qur’an. “Yaitu surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak nampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati. Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang”. (QS. Maryam:61-62)
Semoga puasa Ramadan yang telah kita laksanakan sebulan penuh dan bacaan A;-Qur’an yang telah kita tunaikan di malam-malam Ramadan benar-benar menjadi syafa’at bagi kita kelah di hari kiamat.
اللهُ أكْبَر، اللهُ أكْبَر، لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، وَاللهُ أكبَر، اللهُ أكْبَر وللهِ الحمْد.
Jamaah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Bagi orang yang berpuasa, Allah menyediakan secara khusus pintu surga yang istimewa, namanya pintu Ar-Rayyan. Ar-Rayyan artinya jauh dari kehausan, sesuai dengan namanya menunjukkan adanya nikmat yang istimewa dari Allah yang disediakan buat orang yang berpuasa. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain meraka. Lalu dikatakan, ‘Dimana orang-orang yang berpuasa?’ Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi” (HR. Bukhari)
Begitu orang yang ahli puasa melangkahkan kaki memasuki pintu Ar-Rayyan, mereka akan disambut oleh para Malaikat yang mulia dengan senyuman dan kata-kata yang istimewa. Para Malaikat secara khusus ditugaskan oleh Allah untuk menyambut ahli puasa dengan sambuatan yang istimewa. Demikianlah Allah berfirman: “Sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), ‘keselamatan terlimpahkan kepada kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu’”. (QS. Ar-Ra’d:23-24)
Keindahan surga adalah keindahan yang belum pernah dirasakan oleh siapapun, belum pernah dilihat oleh siapapun, bahkan belum pernah terbersit dalam fikiran siapapun. Betul-betul sangat istimewa dan sangat menyenangkan yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia. Demikian itu disampaikan oleh Rasulullah saw. dalam hadis qudsi: “Allah SWT berfirman: Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia untuk hamba-hamba-Ku yang saleh”. (HR Muslim)
Gambaran kenikamatan surga yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia juga dijelaskan oleh Allah dalam A;-Qur’an:
﴿ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ﴾ (السجدة:17)
“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan”. (QS. As-Sajdah:17)
اللهُ أكْبَر، اللهُ أكْبَر، لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، وَاللهُ أكبَر، اللهُ أكْبَر وللهِ الحمْد.
Jamaah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Kaum muslimin akan memasuki surga yang telah dibangun oleh yang Dzat Yang Maha Perkasa dengan bangunan yang paling indah dan menyenangkan, batu-batanya terbuat dari emas perak, tanah yang digunakan untuk membangunnya adalah kasturi yang harum. Kaum muslimin akan diarahkan untuk masuk ke dalam istana yang sangat harum, yang telah disiapkan Allah untuk kita semua hamba-Nya yang taat kepada-Nya. Allah berfirman:
﴿ وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ ﴾ (محمد:6)
“Dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka” (QS. Muhammad: 6)
Al-Qurtubi menafsirkan ayat ini, seraya mengatakan: “jika mereka memasuki surga, mereka disuruh berpencar menuju rumahnya masing-masing yang mereka sudah mengenal”.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kita nanti di surga akan memulai perjalanan kebahagiaan, tinggal di istana yang sangat luas dan besar, dilengkapi dengan permadani sutera, kita akan duduk di permadani itu, di surga bagi laki-laki diperbolehkan memakai perhiasan emas dan perak. Allah berfirman: “Di dalamnya mereka diberi perhiasan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera”. (QS. Fatir: 33)
Minuman yang disediakan oleh Allah di surga disajikan dalam bejana yang terbuat dari emas dan perak. Allah berfirman: “Dan diedarkan kepada mereka) di dalam surga itu (bejana-bejana dari perak dan piala-piala) atau gelas-gelas yang tanpa pengikat (yang bening laksana kaca. (Yaitu kaca-kaca dari perak) gelas-gelas dan piala-piala itu terbuat dari perak yang bagian dalamnya dapat dilihat dari luar”. (QS. al-Insan:14-15)
Menu makanan yang disediakan disurga juga beraneka ragam, buah-buahan yang beraneka ragam disiapkan untuk kita. “Buah-buahan yang banyak yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang memetiknya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk”. (al-Waqi’ah:32-34)
اللهُ أكْبَر، اللهُ أكْبَر، لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، وَاللهُ أكبَر، اللهُ أكْبَر وللهِ الحمْد.
Jamaah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Demikian itu hanya sedikit dari gambaran surga yang dijanjikan oleh Allah buat orang-orang yang orientasi hidupnya di dunia hanya untuk kebaikan. Termasuk diantara mereka adalah orang-orang yang berpuasa.
Semoga kita diberi kemampuan oleh Allah melanjutkan puasa Ramadan ini dengan puasa-puasa sunnah setelahnya. Yang paling dekat dengan Ramadan adalah puasa 6 hari di bulan Syawwal: “Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh”. (HR Muslim).
اللهُ أكْبَر، اللهُ أكْبَر، لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، وَاللهُ أكبَر، اللهُ أكْبَر وللهِ الحمْد.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Sebagai penutup khutbah ini, marilah kita bermunajat kepada Allah, menundukkan hati, menghadirkan keikhlasan, serta penuh pengharapan kepada Allah.
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمَيِنَ وَلا عُدْوَانَ إلا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ المُرْسَلين وَإمَامِ المُتَّقِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اللهم اغفِرْ لِلْمُسْلِمينَ وَالمْسُلْماتِ والمؤمنينَ والمؤمناتِ وَاَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ قُلُوْبَهُمْ عَلَى قُلُوبِ خِيَارِهِمْ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيم.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِين.
اللهمَّ انْصُرْ جُيُوسَ الـمُسْلِمِيْنَ وَعَسَاكِرَ الـمُوَحِّدِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّينِ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إلي يَوْمِ الدِّينِ.
.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلي خَيْرِ خَلْقِكَ وَأَفْضَلِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلي آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالمَينَ.
Demikianlah khutbah Idul Fitri yang dapat kami sampaikan dalam kesempatan kali ini. Mohon maaf atas tutur kata yang tidak berkenan. Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua.
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ، مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَائِزِينَ كلُّ عَامٍ وَأنْتُمْ بِخَيْرٍ.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ