Cinta Dunia, Lupa Akhirat
Oleh; Fauzan el Hasyim, M.Pd, Anggota Majelis Tabligh PWM Jatim
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الإِنْسَانَ فِيْ أَحْسَنِ تَقْوِيْم، ثُمَّ رَدَدْنهُ أَسْفَلَ سَافِلِيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا اللهُ وأَشْهَدُ أَنَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ صِرَطَ المُسْتَقِيْم،
أَمَّا بَعْدُ . فَيَا عِبَادَ الله أُصِيْكُمْ وَنَفْسِــيْ بِتَقْــوَى الله فَقَــدْ فَازَا المُتَّقُــــوْنَ
كَمَا قَال اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتابِهِ الكَرِيْم أَعُوذبالله منَ الشَيْطَانِ الرّجِيْم يَا أيُّهَا الذِيْنَ أَمَنُوا اتَقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولَا تَمُوتُنَّ إِلَا وَاَنْتُم مُسْلِمُون. وَقَالَ أَيْضًا، يَاأَيُّهَا الذَيْنَ أَمَنُوا اتَّقَوااالله وَقُوْلُوْ قَوْلاً سِدِيْدَا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِـــرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْ لَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Hadirin jamaah salat Jumat yang dirahamati Alllah SWT,
Mengawali khutbah pada siang hari ini marilah kita bersama-sama meningkatkan kualiats keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan takwa yang sebenar-benarnya, yaitu إمتِثَالُ أوَمِرِ اللهِ melaksanakan seluruh perintah-perintah Allah وَجْتِنَابٌ نَوَاهِيْه dan menjauhi segala larangan-Nya
Hadirin jamaah salat Jumat yang diruhmati Allah
Dunia yang fana ini sering kali membuat buat manusia lupa akan tujuan hidup di muka bumi ini yakni sebagai hamba Allah SWT, tidak sedikit manusia yang berorientasi kepada dunia semata atau hubbuddunya yakni keluar daripada landasan yang sudah ditetapkan tersebut, dan akhirnya menjumpai jalanan yang gelap. Pancaran cahaya Islam pun seolah-olah tidak dapat meneranginya. Alhasil mereka tetap tidak paham akan tujuan yang sebenarnya, padahal Allah SWT sudah mewanti-wanti akan tujuan diciptakan manusia, yaitu untuk menyembah kepada-Nya sebagaimana yang diabadikan dalam surat Az Zariyah ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Hubbud dunya telah mengembalikan manusia ke jalan yang gelap, sehingga manusia lupa akan dirinya, lupa Tuhannya dan lupa tujuan hidupnya, yang ada hanyalah kedurhakaan yang dipragakan dalam bentuk kesombongan, keras kepala dan kikir serta dalam pikirannya yang ada hanyalah harta, tahta dan wanita. Demi dunia mereka rela mengorbankan segalanya Qorun yang cinta akan dunia akhirnya ditenggelamkan oleh Allah bersama dengan dunianya, kisah Qorun yang dibadikan di dalam al Qur’an menjadi pelajaran bagi para calon Qorun Qorun lainnya sebagaimana yang diabadikan dalam surat al Qasas ayat 81
فَخَسَفْنَا بِهِۦ وَبِدَارِهِ ٱلْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُۥ مِن فِئَةٍ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُنتَصِرِينَ
Artinya: Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Hadirin jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Terkait hubbud dunya ini sudah Allah gambarkan dalam surat Ali Imran ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Ayat di atas Allah SWT menggambarkan terkait hal yang sering membuat manusia terbuai dengannya, yaitu :
1. Annisa‘ atau perempuan sering menjadi hal yang sangat diincar oleh kaum lelaki, mereka sampai rela mengorbankan segalanya hanya demi meraihnya, bahkan keluarga sekalipun
2. Albanin, anak-anak seringkali membuat orang tua terlalu mecintai membanggakannya, sehingga tidak sedikit orang yang tua menunjukan kelemahannya dalam mengarahkan anak-anak kepada jalan yang benar, bahkan juga tidak sedikit yang menyeret mereka kelembah kemaksiatan.
3. Harta yg melimpah, urusan yang satu ini seringkali membuat manusia lupa waktu, saudara bahkan keluarga sekalipun, dengan melakukan banyak hal misal korupsi, mencuri dan sebagainya. Banyak yang digelapkan olehnya, bahkan tidak sedikit terjadi pertumpahan darah,
4. Kuda pilihan, kuda yang bagus menandakan status sosial seseorang, mungkin kalau ditarik pada saat ini adalah mobil merek ternama. Bila kita mengendarainya ada suatu kebanggaan bahkan kesombongan.
5. An’am atau binatang peliharaan, kalau waktu dulu biasanya kambing, sapi, unta dan lain-lain, kalau kita tarik pada saat ini mungkin memilikin investasi di berbagai daerah bahkan di luar negeri.
6. Harts atau sawah ladang, yakni sumber penghasilan, kalau ditarik sekarang ya pekerjaan, jabatan dan seterusnya. Bahkan mereka siap melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama hanya ingin meraih jabatan, semisal sogok, KKN dan sebagainya. Apalagi di tahun politik ini, mereka sampai rela melakukan apapun hanya untuk meraihnya.
Dan ayat tersebut Allah tutup dengan
ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
“Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
Yang demikian itu hanya kenikmatan hidup di dunia yang hanya dinikmati dalam jangka waktu tertentu kemudian setelah itu lenyap, maka tidak sepatutnya seorang mukmin menggantungkan hidupnya pada kesenangan tersebut. Hanya Allah saja yang memiliki tempat kembali yang baik yaitu surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Hadirin jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah
Maskipun begitu mereka sangat takut bila apa yang dia miliki itu berkurang apalagi hilang dari kekuasaannya. Raja Fir’aun yang ketakutan akan kehilangan kekuasaannya akhirnya Allah tenggelamkan dia dengan balatentaranya di laut merah, hal ini agar menjadi pelajaran bagi umat setelahnya, dan yakin sepenuh hati bahwa semuanya sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Hubbud dunya ini berimbas kepada hilangnya rasa khawatir akan jatah umurnya, karena yang sering kita lihat adalah manusia ini seringkali tidak pernah ragu sidikit pun atas berkurangnya jatah umur kita yang semakin hari makin berkurang, hari kemarin tidaklah kembali lagi di hari esok, artinya digunakan dalam kebaikan atau tidak jatah umur kita akan tetap berkurang bahkan habis.
Laksana kuota internet di HP kita, digunakan atau tidak digunakan kuota tersebut akan habis dengan sendirinya, begitu juga dengan umur kita ini. Maka dari itu introspeksi diri sangatlah penting, agar kita tidak terjebak oleh gemerlapnya dunia, dan terkait dengan introspeksi diri Allah SWT sudah berfirman dalam surat Al-Hasyr ayat 18. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”
Demikianlah khutbah kali ini mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua sehingga nantinya kita menjadi insan-insan yang senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُم فِيْ القُرانِ العَظِيْمْ ونَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. أَقًوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاَسْتَغْفِرُوا اللهَ إنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرّحِيْم
Khutbah ke-2
الحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا مُبَارَكًا طَيِّبًا فِيْهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مًحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ . أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الله أُصِيْكُمْ وَنَفْسِــيْ بِتَقْــوَى الله فَقَــدْ فَازَا المُتَّقُــــوْنَ. كَمَا قَال اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتابِهِ الكَرِيْم أَعُوذبالله منَ الشَيْطَانِ الرّجِيْم يَا أيُّهَا الذِيْنَ أَمَنُوا إتَقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولَا تَمُوتُنَّ إِلَا وَاَنْتُم مُسْلِمُون. وَقَالَ أَيْضًا إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَااَّلذِيْنَ آمَنُوْ ا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ رَبّنَالاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابْ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ واجْعَلنَاللمُتَقِيْنَ إَمَامَا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ